Memilih saham merupakan hal yang cukup sulit untuk dilakukan terutama bagi investor pemula. Anda pun bisa mempelajari beberapa cara membaca grafik saham dari berbagai jenisnya. Pasalnya kemampuan ini dianggap sebagai dasaran agar bisa menentukan secara tepat dan benar.
Sebenarnya, grafik saham sendiri merupakan indikator yang akan menunjukkan pergerakan harga saham dalam rentang waktu tertentu. Ketika membacanya, seorang investor bisa memilih untuk menampilkan pergerakan harga saham secara harian, mingguan hingga bulanan sesuai kebutuhan.
Dari grafik saham tersebut, investor bisa memanfaatkannya untuk melihat bagaimana fluktuasi pergerakan saham emiten secara menyeluruh. Selain itu juga dapat digunakan guna mendapatkan gambaran mengenai kondisi pasar saat ini sampai memprediksi pergerakan harga saham masa depan.
Jika biasanya cara membaca grafik saham hanya dilakukan dengan indikator naik dan turun nya saja, namun nyatanya membaca grafik saham tidak cukup hanya dengan beberapa hal tersebut saja. Banyak hal yang perlu diperhatikan agar data yang dibaca bisa dipahami dengan tepat.
Namun sebelum mengetahui bagaimana cara membaca grafik saham, Anda perlu mengetahui jenis grafik saham yang umumnya ditampilkan oleh laman broker. Ketiga diantaranya yakni berbentuk garis atau line chart, lilin atau candlestick dan juga batang atau bar chart.
Jenis-Jenis Grafik Saham
Tiga jenis grafik saham yang sudah disebutkan sebelumnya memang dibedakan berdasar perbedaan bentuknya. Tentu hal ini memudahkan bagi seorang investor untuk mengenalinya. Jadi sangat penting agar Anda memahaminya terlebih dahulu sebelum tahu bagaimana cara membacanya.
Line Chart
Line Chart merupakan jenis grafik saham dengan bentuk paling sederhana karena hanya berbentuk garis. Dalam penyajiannya hanya akan menginfokan pergerakan saham emiten sesudah perdagangan ditutup. Karena hanya menampilkan info sedikit saja, investor pun juga jarang menggunakannya.
Baca Juga: Cara Melihat Harga Saham Di IDX
Meski begitu, jenis line chart ini lebih cocok jika digunakan oleh para investor pemula ketika mereka baru saja memulai investasi saham. Apabila dibandingkan dengan jenis grafik lainnya, maka bentuk garis ini hanya memerlukan cara membaca paling sederhana untuk menyimpulkan tren naik atau turun.
Bar Chart
Bar chart merupakan grafik dengan bentuk batang yang akan menampilkan info mengenai harga saham, mulai dari opening price, highest price, lowest price dan juga penutupan. Karena menampilkan ketika pembukaan, maka juga sering disebut sebagai grafik OHLC dan tidak sulit untuk membacanya.
Pertama, Anda perlu tahu bahwa grafik batang ditampilkan dalam dua warna yang berbeda yaitu hijau dan merah. Keduanya menandakan harga penutupan di interval waktu tertentu daripada harga pembukaan. Jika belum pernah menggunakannya memang terlihat sedikit membingungkan.
Candlestick Chart
Awal mulanya, Candlestick Chart dikembangkan oleh pedagang di Jepang untuk menuntut adanya perubahan harga beras di tahun 1700-an. Hingga akhirnya, penemuan ini diboyong ke dunia lewat buku berjudul Japanese Candlestick Charting Techniques hingga saat ini didapuk sebagai tampilan grafik.
Tidak hanya sebagai tampilan grafik standar saja namun juga menjadi jenis grafik paling banyak digunakan di seluruh dunia. Ketika harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan, maka lilin akan berubah menjadi warna merah namun berwarna hijau jika menunjukkan kondisi sebaliknya.
Cara Membaca Grafik Saham Candlestick
Setelah mengetahui apa saja makna komponen dan warna yang ada pada grafik candlestick, kini saatnya Anda mulai memahami bagaimana cara membaca grafik saham tersebut. Pasalnya setiap tampilannya akan memiliki ukuran tubuh dan ekor berbeda dimana artinya pun juga tidak sama.
Melihat Panjang Pendek Ukuran Tubuh Candlestick
Ketika Anda memperhatikan dua tampilan candlestick yang berbeda maka akan terlihat tubuh lilin memiliki panjang berbeda. Tentu saja perbedaan tersebut mempengaruhi artinya sehingga penting untuk diketahui terlebih dahulu, berikut penjelasannya:
- Tubuh lilin panjang menunjukkan tekanan jual beli saham juga tinggi
- Tubuh lilin pendek menunjukkan pergerakan saham sangat minimal
Melihat Panjang Pendek Ukuran Ekor Candlestick
Begitupun pada ukuran dari ekor candlestick yang memiliki pengaruh dalam artian suatu grafik saham. Untuk itu, penting bagi Anda mengetahuinya terlebih dahulu agar terasa mudah pada saat mengartikannya.
- Ekor candle panjang menunjukkan transaksi trading melampaui harga pembukaan
- Ekor candle pendek menunjukkan aktivitas trading terjadi sangat dekat pada opening price
Arti Ekor Atas dan Bawah Tidak Sama
Meskipun kedua poin di atas sudah bisa dengan mudah Anda ketahui, namun ada juga beberapa kondisi dari grafik saham tersebut yang membuat investor pemula merasa kebingungan. Jika candlestick memiiki ekor atas lebih panjang maka diartikan pembeli mendominasi sesi trading.
Baca Juga: Cara Beli Saham Luar Negeri
Sebaliknya, penjual selalu berupaya dengan menekan harga lebih rendah. Namun apabila ekor atas lebih pendek maka menunjukkan bahwa trading didominasi oleh pihak yang menjualnya sehingga perlu ditekan untuk mencapai penurunan.
Arti Komponen dan Warna Pada Grafik Saham Candlestick
Candlestick chart juga umumnya sangat cocok digunakan oleh para trader pemula karena terasa membantu dalam melakukan Analisa market. Trade akan mendapat banyak keuntungan dengan menggunakan jenis grafik satu ini seperti mudah dibaca dan juga menampilkan informasi lengkap.
Sama halnya seperti sebelumnya, komponen dalam grafik saham menunjukkan masing-masing fungsinya sehingga perlu dikenali sekaligus dipahami terlebih dahulu. Hal ini penting agar tidak kebingungan ketika membaca candlestick seperti berikut ini:
- Tubuh lilin menunjukkan harga pembukaan dan penutupan di waktu tertentu
- Ekor lilin menunjukkan harga tertinggi dan terendah pada titik waktu tertentu
Jadi pada grafik jenis candlestick memang hanya terbagi menjadi dua komponen besar saja yakni tubuh dan ekor. Namun dalam tampilannya pun memiliki warna masing-masing dimana diartikan dengan makna yang berbeda juga seperti halnya pada bar chart. Berikut beberapa diantaranya:
- Merah menunjukkan penurunan harga saham dengan harga pembukaan lebih tinggi
- Hijau menunjukkan peningkatan harga saham dengan harga penutupan lebih tinggi
- Harga hitam menunjukkan situasi turun atau bearish
- Harga putih menunjukkan situasi naik atau bullish
Cara Membaca Grafik Saham Bar Chart
Bar chart merupakan kumpulan dari batang harga yang menunjukkan pergerakan harga dalam periode tertentu. Setiapnya pun memiliki garis vertical dimana menampilkan harga tertinggi dan terendah telah dicapai pada suatu periode. Ada beberapa ikon dan maknanya masing-masing perlu diketahui.
Baca Juga: Cara Bermain Saham Dengan Modal 100 Ribu
Jika harga penutupan berada di atas harga pembukaan, batang akan berwarna hitam ataupun hijau. Sebaliknya ketika kondisi berada secara berkebalikan, maka ditunjukkan dengan warna merah. Kode ini akan membantu bagi para investor untuk bisa melihat tren sebagai pergerakan harga secara jelas.
- Batang vertical panjang menunjukkan perbedaan harga yang besar
- Batang vertical pendek menunjukkan volatilitas yang terjadi kian pendek
- Jarak besar antara pembukaan dan penutupan menunjukkan pergerakan signifikan
- Harga penutupan jauh dari pembukaan menunjukkan pembeli sangat aktif
- Harga penutupan dekat dengan pembukaan penunjukkan tidak banyak keyakinan pembeli
- Batang warna hijau dan hitam menunjukkan tren naik secara keseluruhan
- Batang warna merah menunjukkan tren mengalami penurunan
Penutup
Itulah tadi beberapa cara membaca grafik saham yang bisa Anda praktikkan terutama untuk jenis candlestick karena memang paling sering digunakan. Jangan lupa memahami terlebih dahulu komponen dan jenis warna-warna di dalam tampilannya agar lebiih mudah mengartikannya.
Itulaha tadi pembahasan mengenai cara membaca grafik saham yang wajib para investor pemula pahami dan cermati. Jangan lupa di share ke media sosial anda masing-masing agar para pemain saham lainnya dapat mengetahui beberapa hal yang telah saya jelaskan diatas. Terimakasih