3 Alasan Mengapa Pemerintah Menutup Tiktok Shop

By | October 5, 2023

3 Alasan Mengapa Pemerintah Menutup Tiktok Shop – Berikut beberapa fakta yang menjadi penyebab toko TikTok ditutup oleh pemerintah.

Ada benarnya alasan penutupan toko TikTok karena kebijakan pemerintah Indonesia yang kontroversial.

Kontroversi dari banyak pihak bukan satu-satunya hal yang perlu dikhawatirkan, terutama para pekerja digital yang berjualan di TikTok Live.

Memang terbukti berjualan di aplikasi ini lebih menguntungkan.

Namun karena sepinya pembeli dari pedagang Tanah Abang, kebijakan pemerintah akhirnya memutuskan untuk menutup toko TikTok.

Hingga penutupan TikTok Shop yang berlangsung hari ini, Rabu, 4 Oktober 2023 menjadi perbincangan di kalangan masyarakat dan pengguna internet di seluruh media sosial.

Tentu saja penutupan ini pasti akan mengejutkan semua orang.

Memang penjual berbagai merk di Indonesia sudah lama berjualan di aplikasi TikTok dan membutuhkan waktu agar bisa dikenal banyak konsumen.

Namun kini keberhasilan ini harus berhenti di situ. Banyak pihak yang semakin bertanya-tanya mengapa toko TikTok ditutup di Indonesia.

Selain itu, berjualan di toko TikTok memiliki pengaruh yang besar dan memudahkan promosi produk merek penjual.

Lantas kenapa TikTok Store ditutup pemerintah mulai hari ini, Rabu, 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB?

Presiden Joko Widodo melakukan perubahan peraturan mengenai perdagangan sosial dan perubahan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 tentang ketentuan perizinan.

Peraturan yang direvisi tersebut melarang platform media sosial seperti TikTok untuk terlibat dalam transaksi atau transaksi media sosial terkait.

Bahkan toko TikTok dikatakan tidak beroperasi dengan semestinya. Setidaknya ada tiga alasan mengapa toko TikTok ditutup:

1. TikTok hanya dapat digunakan untuk tujuan periklanan

Pertama, alasan penutupan toko TikTok adalah karena pemerintah karena aplikasi tersebut digunakan untuk iklan tujuan saja. dan untuk tujuan periklanan.

Agar tidak semua penjual boleh berjualan secara langsung, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga mengatakan, social commerce seperti TikTok Shop dilarang berjualan kecuali untuk promosi.

2. Kerugian Pedagang di Tanah Abang

Kedua, keberadaan toko TikTok menimbulkan kerugian besar bagi pedagang di Tanah Abang. Oleh karena itu, penutupan toko TikTok merupakan tindakan yang dilakukan pemerintah Indonesia.

Lebih lanjut, aplikasi TikTok yang berbasis di Tiongkok diketahui telah merusak ekosistem penjualan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Hal ini semakin didukung dengan banyaknya laporan dari pedagang di Tanah Abang yang mengeluhkan kerugian lebih dari 50% karena produk impor dijual jauh lebih murah dibandingkan di pusat grosir di Indonesia.

3. Fitur TikTok LIve membawa keuntungan besar bagi penjual online

Selanjutnya, alasan terakhir penutupan toko TikTok, Presiden Joko Widodo menilai penjualan melalui toko langsung TikTok dapat merugikan toko lokal UMKM yang berjualan offline.

Oleh karena itu, kami yakin TikTok hanya menguntungkan penjual online.

Pemerintah juga menyadari kekhawatiran masyarakat karena keberadaan TikTok Shop telah menyebabkan penurunan pendapatan UMKM lokal dan pasar tradisional.

Lebih lanjut, alasan penutupan toko TikTok juga diperkuat oleh Presiden Joko Widodo yang menyatakan keprihatinannya terhadap penjual e-commerce yang menetapkan harga rendah di platform media sosial sehingga mengancam pasar offline tanah air.

Adapun data Kemenkop UKM, kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) menyentuh 60,51 persen serta nilaitransaksi mencapai Rp 9.580 triliun.Presiden Joko Widodo melihat nilai barang yang dijualdi e-commerce bisa menyentuh angka triliunan rupiah.

Di Shopee, nilai barang yang terjual hingga Rp 277,6 triliun.Sementara, nilai barang terjual di TikTok hingga Rp38,5 triliun.

Nah semua fakta di atas menjadi pendorong TikTok Shop ditutup secara resmi di Indonesia. (Arip Nuraripin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *